Rabu, 16 April 2014

Manusia dan Keindahan



KOTA PONOROGO

Siapa yang tidak mengenal dengan kesenian REOG? Tentunya kita semua telah mengetahuinya. Kesenian yang sangat memiliki nilai keindahan yang sangat besar sekali. Reog yang berasal dari Kabupaten Ponorogo bukan hanya keseniannya saja, namun Kabupaten Ponorogo juga memiliki pesona keindahan. Bahkan Kabupaten Ponorogo memiliki keindahan alamnya sendiri yang dijadikan tempat wisata. Kabupaten Ponorogo ini didirikan oleh Kanjeng Kyai Batoro Katong zaman dulu kala ternyata menyimpan kekayaan budaya dan alam nan eksotis alami. Selain itu, di Ponorogo ilmu pengetahuan telah berkembang pesat semenjak beroperasinya Pondok Gerbang Tinatar di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis yang menjadi tempat menutut ilmu para santri dari segala penjuru Ponorogo.

Puncak gunung yg terdapat di kota Ponorogo diantaranya Puncak Gunung Pringgitan yang tiap malam bulan purnama banyak anak muda yang datang untuk berkemping kesana sekaligus untuk berekreasi, bermacam-macam anak muda berasal ada dari Ponorogo dan sekitarnya. puncak gunung pringgitan tepatnya kearah selatan dari Kabupaten Ponorogo. Kita dapat menikmati indahnya alam yang alami dan asri. Udara yang sangat sejuk masih dapat kita rasakan pada saat di Puncak Gunung Pringgitan. Oleh sebab itu, banyak sekali wisatawan yang datang untuk menikmati indahnya alam.







             













            Satu lagi objek wisata budaya dan sejarah yang ada di Ponorogo, yaitu Beji Sirah Keteng. Objek wisata ini tepatnya berada di desa Bedingin Kecamatan Sambit Ponorogo. Objek wisata ini berupa beji (kolam) dan sebuah arca. Beji Sirah Keteng merupakan suatu kolam yang seluas kurang lebih 1 hektare. didekat kolam juga terdapat sebuah arca manusia raksasa. penduduk setempat menamakan arca “Ratu Boko“. Konon, Kolam Beji Sirah Keteng merupakan tempat pemandian Ki Ageng Kutu atau Ki Ageng Suryo Ngalam, dan menurut warga setempat, arca tersebut merupakan penggambaran kepala Prabu Ratu Boko, raja raksasa yang suka memakan daging manusia, yang tewas di tempat tersebut oleh seorang sakti mandraguna bernama Ki Ajar Prono.
            Tempat ini juga bisa dijadikan tempat alternatif untuk menyalurkan hobby atau olah raga renang, khususnya warga Ponorogo yang bertempat tinggal didaerah Ponorogo bagian timur dan selatan. Pada waktu saya dan teman saya berkunjung ke lokasi, tampak sepi, mungkin karena bukan pada waktu hari libur, dan disekitar beji juga mulai banyak dibangun warung-warung milik warga sekitar yang menyediakan makanan kecil dan minuman.



                                                                                                               
            Kota seni dan budaya seperti Ponorogo tentulah punya tempat sakral pagelaran seni dan budaya. ada dua tempat yang inti, yaitu Paseban yang biasanya utuk pagelaran seni karawitan dan campursari. Dan satunya lagi adalah panggung utama yang multifungsi. Tidak hanya meriah ketika ferstival reog saja, namun beberapa artis ibu kota pernah tampil di panggung ini.









 










           










Di kompleks alun-alun utara Ponorogo terdapat gedung megah bernama Sasana Praja, yaitu sebuah tempat pertemuan dan digelarnya resepsi pernikahan. Gedung luas yang mencakup kurang lebih 1000 orang ini terlihat lebih modern gaya Eropa dari arsitekturnya. Gedung aset Pemkab Ponorogo berlantai dua ini juga multifungsi. Gedung ini terletak persis di barat pendopo agung Ponorogo.
           

Di sisi barat alun-alun Ponorogo, terdapat Masjid Agung Jami' Ponorogo. Nah, ciri khas tata kota berbasik dari kerajaan Islam seperti Jogja dan Demak yang memiliki kesamaan tatanan kulturasi dan arsitekturnya, dimana terdapat menara yang menjulang tinggi di depan masjid bersandingan dengan pintu gerbang. Halaman masjid yang luas ditumbuhi pohon Sawoo besar berderet sebagai simbolisasi religius.Masjid agung yang merakyat dan multifungsi. Selain sebagai tempat beribadah wajib, masjid ini juga digunakan untuk acara keagamaan.

0 komentar:

Posting Komentar