This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 04 Januari 2016

Manfaat Pembelajaran E-Learning (Bahasa Indonesia)




MANFAAT PEMBELAJARAN MELALUI E-LEARNING

KARYA ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Bahasa Indonesia dan untuk menjadi bahan diskusi dalam mata kuliah Bahasa Indonesia.




Disusun Oleh:

Panji Pridzuantino

16113820

3KA38



PROGRAM STRATA SATU

JURURSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

2015





BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
Melalui kegiatan pembelajaran elektronik, siswa dapat berkomunikasi dengan gurunya kapan saja, yaitu melalui e-mail. Demikian juga sebaliknya. Sifat komunikasinya bisa tertutup antara satu siswa dengan guru atau bahkan bersama-sama melalui papan buletin. Komunikasinya juga masih bisa dipilih, mau secara serentak atau tidak (Melalui e-Learning, para siswa dimungkinkan untuk tetap dapat belajar sekalipun tidak hadir secara fisik di dalam kelas. Kegiatan belajar menjadi sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan ketersediaan waktu para siswa. Kegiatan pembelajaran terjadi melalui interaksi siswa/ mahasiswa dengan sumber belajar yang tersedia dan dapat diakses dari internet. Sehubungan dengan beberapa hal yang telah diuraikan di atas, tulisan ini akan mencoba mengkaji tentang penyelenggaraan e-Learning sebagai salah satu alternatif pembelajaran. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan bagi lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan dalam merencanakan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui media elektronik.
Pada hakikatnya seorang pendidik adalah seorang fasilitator. Fasilitator baik dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik, maupun konatif. Seorang pendidik hendaknya mampu membangun suasana belajar yang kondusif untuk belajar-mandiri (self-directed learning). Ia juga hendaknya mampu menjadikan proses pembelajaran sebagai kegiatan eksplorasi diri. Galileo menegaskan bahwa sebenarnya kita tidak dapat mengajarkan apapun, kita hanya dapat membantu peserta didik untuk menemukan dirinya dan mengaktualisasikan dirinya. Setiap pribadi manusia memiliki “self-hidden potential excellece” (mutiara talenta yang tersembunyi di dalam diri), tugas pendidikan yang sejati adalah membantu peserta didik untuk menemukan dan mengembangkannya seoptimal mungkin. Seorang pendidik yang efektif, tidak hanya efektif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas saja (transfer of knowledge), tetapi lebih-lebih dalam relasi pribadinya dan “modeling”nya (transfer of attitude and values), baik kepada peserta didik maupun kepada seluruh anggota komunitas sekolah. Pendidikan yang humanis menekankan bahwa pendidikan pertama-tama dan yang utama adalah bagaimana menjalin komunikasi dan relasi personal antara pribadi-pribadi dan antar pribadi dan kelompok di dalam komunitas sekolah. Relasi ini berkembang dengan pesat dan menghasilkan buah-buah pendidikan jika dilandasi oleh cintakasih antar mereka.
 Pribadi-pribadi hanya berkembang secara optimal dan relatif tanpa hambatan jika berada dalam suasana yang penuh cinta (unconditional love), hati yang penuh pengertian (understanding heart) serta relasi pribadi yang efektif (personal relationship). Dalam mendidik seseorang kita hendaknya mampu menerima diri sebagaimana adanya dan kemudian mengungkapkannya secara jujur (modeling). Mendidik tidak sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, melatih keterampilan verbal kepada para peserta didik, namun merupakan bantuan agar peserta didik dapat menumbuhkembangkan dirinya secara optimal.
 Mendidik yang efektif pada dasarnya merupakan kemampun seseorang menghadirkan diri sedemikian sehingga pendidik memiliki relasi bermakna pendidikan dengan para peserta didik sehingga mereka mampu menumbuhkembangkan dirinya menjadi pribadi dewasa dan matang. Pendidikan yang efektif adalah yang berpusat pada siswa atau pendidikan bagi siswa.


1.2            Tujuan
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah :
1.      Agar siswa mendapatkan pemahaman tentang pentingnya Electronic learning dalam proses pembelajaran
2.      Agar siswa mendapatkan gambaran pembelajaran tentang Electronic Learning
3.      Agar siswa dapat mengefisiensikan waktu dan biaya


1.3            Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pembahasan dalam karya tulis ini ialah sesuatu yang memberikan sistim pembelajaran, Pentingnya Electronic learning dalam pembelajaran, serta  Manfaat yang didapatkan dari penerapan Elektronic learning.

1.4            Sistematika Penulisan 
Pada karya tulis ini, metode penulisan digunakan adalah metode studi kepustakaan dan penelitian menggunakan kuessioner. Untuk memudahkan pembaca agar lebih mengerti penulisan karya tulis ini, maka karya tulis ini dibagi ke dalam lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup penulisan yang dilakukan, dan sistematika penulisan. Kemudian bab kedua yang merupakan isi dari pembahasan makalah tersebut. Dan bab ketiga merupakan kesimpulan dan saran.


BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Pengertian e-Learning atau pembelajaran elektronik sebagai salah satu alternatif kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui pemanfaatan teknologi komputer dan internet. Seseorang yang tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena berbagai faktor penyebab, misalnya harus bekerja (time constraint), kondisi geografis (geographical constraints), jarak yang jauh (distance constraint), kondisi fisik yang tidak memungkinkan (physical constraints), daya tampung sekolah konvensional yang tidak memungkinkan (limited available seats), phobia terhadap sekolah, putus sekolah, atau karena memang dididik melalui pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) dimungkinkan untuk dapat tetap belajar, yaitu melalui e-Learning.
Penyelenggaraan e-Learning sangat ditentukan antara lain oleh sikap positif peserta didik (motivasi yang tinggi untuk belajar mandiri), sikap positif tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet, ketersediaan fasilitas komputer dan akses ke internet, adanya dukungan layanan belajar, dan biaya akses ke internet yang terjangkau untuk kepentingan pembelajaran/pendidikan.
Perkembangan di berbagai negara memperlihatkan bahwa jumlah pengguna internet terus meningkat; demikian juga halnya dengan jumlah peserta didik yang mengikuti e-Learning dan institusi penyelenggara e-Learning. Fungsi e-Learning dapat sebagai pelengkap atau tambahan, dan pada kondisi tertentu bahkan dapat menjadi alternatif lain dari pembelajaran konvensional. Peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran melalui program e-Learning memiliki pengakuan yang sama dengan peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran secara konvensional.
Peserta didik maupun guru dapat memperoleh manfaat dari penyelenggaraan e-Learning. Beberapa di antara manfaat e-Learning adalah fleksibilitas kegiatan pembelajaran, baik dalam arti interaksi peserta didik dengan materi/bahan pembelajaran, maupun interaksi peserta didik dengan guru serta interaksi antara sesama peserta didik untuk mendiskusikan materi pembelajaran.
Lembaga pendidikan konvensional (universitas, sekolah, lembaga-lembaga pelatihan, atau kursus-kursus yang bersifat kejuruan dan lanjutan) secara ekstensif telah menyelenggarakan perluasan kesempatan belajar bagi ‘target audience’ mereka melalui pemanfaatan teknologi komputer dan internet. Seiring dengan hal ini, peserta didik usia sekolah yang mengikuti kegiatan pembelajaran elektronik juga terus meningkat jumlahnya.

3.2     Saran
                        Berdasarkan hasil penelitian :
Ø  Sebaiknya peserta didik menggunakan pembelajaran melalui E-Learning, karena kemajuan teknologi inilah yang akan terus berkembang seiring berkembangnya jaman.
Ø  Sebaiknya guru dapat membimbing peserta didiknya untuk menggunakan E-Learning.
Ø  Seharusnya guru dapat lebih kreatif dan berinovasi mengembangkan E-Learning sebagai media pembelajaran.
Ø  Sebaiknya lembaga pendidikan formal seperti sekolah dapat membantu peserta didiknya untuk memfasilitasi pembelajaran melalui E-Learning



DAFTAR PUSTAKA

Dowling, James, et.al. 2002. “The e-Learning Hype Cycle” in e-LearningGuru.com sumber dari internet: http://www.w-learningguru.com/articles

Fauzan. “Manfaat dari e-Learning” Kompas. Rabu, 13 April 2010.

Heru, dkk. 2010. “Ber-e-Learning secara praktis dengan ESFINDO” . Jakarta : Fakultas Ilmu Komputer UI. Hal 16

Nadhirin. 2008. “Metode Pembelajaran Efektif” sumber dari internet: http://www.nadhirin.blogspot.com

Alim. 2009. “Model Pembelajaran” sumber dari internet: http://www.e-learning.unesa.ac.id

Media Pembelajaran Interaktif  http://www.media-grafika.com/

Farhan. 2011. “Penilaian Proses dan Hasil Belajar” sumber dari internet:
http://www. farhan7.blogspot.com

Pengertian E-Learning http://www.elearning.web.id/

Farchan. 2010. “Jenis-jenis E-Learning” sumber dari internet: http://1001farchan.blogspot.com/

Dyah, dkk. 2008. “penerapan e-learning disekolah tidak sekedar pengembangan dan implementasi teknologi”. Jakarta : Dian Rakyat, hal 29

Kevin, dkk. 2010. “Kemajuan Teknologi dengan menggunakan E-Learning”. Bandung : Binacipta, hal 13