Jenis
– Jenis Karangan
Karangan deskripsi
Karangan deskripsi adalah suatu tulisan
atau karangan yang menggambarkan atau memaparkan suatu objek, lokasi, keadaan
atau benda dengan kata-kata. Biasanya apa yang kita gambarkan dalam karangan
kita merupakan hasil pengamatan panca indra kita.
Jenis
Karangan Deskripsi
Secara
garis besar ada 2 macam bentuk karangan deskripsi:
1.
Deskripsi Ekspositori
Merupakannkarangan yang sangat logis,
biasanya merupakan daftar rincian atau hal yang penting-penting saja yang
disusun menurut sistem dan urutan-urutan logis objek yang diamati.
2.
Deskripsi Impresionatis
Merupakan karangan yang menggambarkan
impresi penulisnya, atau untuk menetralisir pembacanya. Deskripsi
impresionistis ini lebih menekankan impresi atau kesan penulisnya ketika
melakukan observasi atau ketika melakukan impresi tersebut.
Ciri-Ciri
Karangan Deskripsi
Karangan
deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
menggambarkan
atau melukiskan sesuatu,
penggambaran
tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera,
membuat
pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
Contoh
deskripsi berupa fakta:
Hampir
semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang
masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenisflora dan fauna. Hutan Mentawai
juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai.
Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang
menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
Contoh
deskripsi berupa fiksi:
Salju
tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari
senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan,
mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung
berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke
ranting yang lain.
Karangan Eksposisi
Pengertian Karangan Eksposisi dan Contoh
Karangan Eksposisi Tentang Kesehatan - Karangan eksposisi adalah sebuah tulisan
yang terdiri dari paragraf-paragraf eksposisi yang bertujuan untuk memaparkan,
memberi keterangan, atau memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada para
pembacanya dengan gaya penulisan yang akurat dan padat.
Karakteristik
karangan Eksposisi:
1.
Menjelaskan suatu informasi sejelas-jelasnya agar pembaca mengetahuinya
2.
Membahas suatu topik yang benar-benar terjadi (data faktual)
3.
Bersifat netral dan tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
pembacanya
4.
Menyajiakan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
5.
Menyatakan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Langkah-langkah
menulis karangan eksposisi:
1.
Menentukan tema
2.
Memilih data-data pendukung yang sesuai dengan tema
3.
Membuat kerangka karangan
4.
Mengembangkan kerangka menjadi suatu karanagn yang utuh
Dalam
membuat karangan eksposisi, penulis harus mengetahui perincian tentang suatu
topik yang ingin dibahas, kemudian membagi perincian tersebut berdasarkan
urutan kronologisnya. Urutan kronologis dalam membuat karangan eksposisi adalah
penjelasan tentang proses terjadinya atau permasalahan yang mucul pada topik,
urutan fungsional, analisis sebab-akaibat, dan analisis perbandingan.
Contoh
Karangan Eksposisi
Pernahkan
Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut ? Bagaimana cara
mengatasinya ? Rasa Takut adalah rasa dimana seseorang merasa bahwa dirinya
sedang mengalami situasi atau suasana yang menghilangkan rasa percaya diri
mereka akan sesuatu. Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut
tersebut.
Pertama,
persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana
tertentu. Dengan memperiapkan diri saat menghadapi situasi atau suasana
tertentu Anda akan merasa siap bahkan merasa bahwa Anda telah melewati situasi
dan suasana tersebut.
Kedua,
pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut. Anda harus
mempelajari baik-baik situasi apa yang sedang Anda hadapi baik ditempat sepi
maupun dikeramaian. Karena Anda akan merasa siap dengan segala suasana dan
situasi yang telah Anda pelajari.
Ketiga,
pupuk dan binalah rasa percaya diri.kepercaya dirian merupakan kunci utama anda
dalam mengatasi rasa takut. Dengan percaya diri Anda merasa bahwa Anda mampu
melewati situasi dan suasana yang akan Anda lalui tanpa terhalang oleh rasa
takut.
Keempat,
setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda. Keyakinan Anda dalam
mengadapi rasa takut harus dipertebal agar Anda mapu dan yakin bahwa rasa takut
iu akan hilangdengan kepercayaan diri yang kuat dan keyakinan yang tinggi
Kelima,
untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian
melalui latihan atau belajar sungguh-sungguh. Anda juga haarus memiliki
keahlian dan kecakaapan dalam suatu bidang, agar rasa percaya diri anda kuat
dan menghilangkan rasa takut yang melanda Anda
Karangan Persuasi
Suatu paragraf yang isinya berupa ajakan
atau membujuk pemabacanya agar melakukan atau mengikuti apa yang penulis
ungkapkan di dalam paragraf disebut dengan paragraf persuasi. Paragraf ini
dibuat dengan berdasarkan pemahaman atau asumsi bahwa setiap pandangan atau
pendirian umat manusia bisa berubah-ubah.
Tujuan paragraf ini adalah untuk
membujuk atau mempengaruhi pembacanya agar mempercayai dan melakukan apa yang
penulis sampaikan di dalam paragraf. Untuk mencapai tujuan ini, paragraf persuasi
harus disertai dengan bukti dan data-data pendukung yang kuat. Di dalam
paragraf persuasi banyak ditemukan kata-kata yang bersifat mengajak seperti
“ayo”, “mari”, dan “lakukanlah”. Paragraf ini banyak ditemukan di dalam iklan,
himbaun atau propaganda di media masa.
Ciri-ciri
paragraf persuasi
Berdasarkan
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf persuasi memiliki beberapa
ciri-ciri sebagai berikut ini:
1.
Dikarenakan tujuan utamanya untuk mempengaruhi pembaca, paragraf persuasi
memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta.
2.
Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai
yang ditulis oleh penulis.
2.
Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari,
lakukanlah, dan lain-lain.
3.
Paragraf persuasi biasanya menghindari
konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang dan supaya kesepakatan
pendapat antara penulis dan pembaca tercapai.
Paragraf
persuasi banyak dipakai oleh media, produsen-produsen produk tertentu atau
keperluan politik karena paragraf persuasi merupakan cara yang paling efektif
untuk mempengaruhi pembacanya.
Contoh
paragraf persuasi:
Menggunakan
pupuk berbahan dasar kimia memang bisa mempercepat pertumbuhan tanaman dan
dapat meningkatkan hasil panen. Namun, pupuk kimia memiliki dampak negatif bagi
lingkungan sekitarnya karena pupuk ini bisa mencemari lingkungan. Bahkan, pupuk
ini juga bisa membuat buah-buahan yang dihasilkan terkontaminasi oleh zat-zat
kimia yang berbahaya buat tubuh manusia. Oleh karena itu, tinggalkanlah pupuk
kimia dan beralihlah ke pupuk kompos karena selain harganya yang murah, pupuk
kompos juga aman dan tidak menimbulkan efek negatif bagi buah yang dihasilkan.
Pengertian Karangan
Argumentasi
Pengertian dan 3 Contoh Karangan
Argumentasi Singkat - Berdasarkan tujuannya suatu tulisan dapat dibagi menjadi
karangan argumentasi, deskrispsi, narasi, eksposisi, dan persuasi. Pada
kesempatan marilah kita bahas tentang karangan argumentasi lebih jauh.
Karangan argumentasi adalah salah satu
bentuk tulisan yang isinya berupa pendapat-pendapat penulis mengenai suatu hal
dengan mengemukakan pendapat berupa alasan, contoh dan bukti yang kuat.
Karangan ini bertujuan untuk menyakinkan atau mempengaruhi pembaca untuk dapat
memiliki pandangan yang sama dengan penulis.
Ciri-Ciri
Karangan Argumentasi
Paragraf
argumentasi memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Paragraf ini berusaha menyakinkan pembaca agar percaya dengan pendapat penulis
2.
Paragraf ini disertai dengan pembuktian berupa data, fakta, grafik, table, dan
lain-lain.
3.
Paragraf ini meghindari keterlibatan emosi dan subjektivitas dalam mengemukakan
pendapanya.
4.
Paragraf ini menggunakan logika dan penalaran sebagai landasan berfikirnya.
Di
dalam karangan argumentasi, ada 3 bagian utama yang harus ada, yaitu:
1.
Pendahuluan
Bagian
pendahuluan merupakan bagian awal di mana penulis akan memperkenalkan topik
yang kan dibahasnya.
2.
Tubuh argument
Pada
bagian ini berisi argument atau pandangan-pandangan penulis mengenai topik yang
seadang dibahas.
3.
Kesimpulan
Bagian
kesimpulan merupakan inti atau ringkasan seluruh pendapat pengarang akan suatu
topik yang sedang di bahas.
Contoh
Karangan Argumentasi:
Commuter
Line atau KRL adalah salah satu alat transportasi yang banyak digunakan
oleh masyarakat Indonesia khususnya di
daerah Jabodetabek. Banyak penumpang yang protes karena kereta datang terlambat
atau terjadinya delay di beberapa stasiun. Hal ini menyebabkan menumpuknya
penumpang di stasiun dan banyak orang yang terlambat masuk kerja. Petugas
kereta api mengatakan bahwa penyebab terjadinya keterlambatan kereta dan delay
karena terjadinya kerusakan kereta, adanya antrian kereta, gangguan sinyal
masuk stasiun, dll. Harusnya pihak PT KAI memperbaiki kualitas dari Commuter
Line agar tidak terjadi masalah seperti ini. Kalau sistem kereta api terus
mengalami gangguan, penumpang akan terus merasa dirugikan. Awalnya ingin cepat
sampai tempat kerja, malah terlambat datang.
Karangan Narasi
Suatu karangan yang menyajikan sebuah
cerita berupa serangkaian peristiwa yang disusun dengan urutan waktu atau
kronologis adalah karangan narasi. Karangan ini sendiri bertujuan untuk
menghibur para pembacanya melalui cerita atau kisah-kisah baik berupa cerita
fiksi maupun non-fiksi yang disampaikan oleh penulis. Karangan narasi banyak
ditemukan pada novel, roman, cerpen, biografi, dan otobiografi.
Ciri-Ciri
Karangan Narasi
Sebuah
karangan dapat dikatakan sebagai karangan narasi jika memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1.
Isi karangan narasi berupa sebuah cerita, atau peristiwa tertentu.
2.
Cerita atau peristiwa yang disampaikan memiliki urutan waktu yang jelas dari
tahap awal hingga akhir.
3.
Menampilkan suatu peristiwa atau konflik di dalam cerita.
4.
Memiliki unsur-unsur berupa latar, setting, tema, karakter, dan lain-lain.
Contoh
Karangan Narasi
Kesialanku
Tepat
pukul 11.00 WIB pekan lalu, aku barupulang dari kuliah. Seperti biasanya aku
pulang kerumah naik ojek yang beraa didepan kampusku. Kebetulan saat itu
matahari sangat terik-teriknya sehingga hawa panas menyelimuti tubuhku dan lagi
ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantuiku, membuat suasana saat itu tak
mengenakkan untukku.
Diperjalanan
menuju kerumah terselip kejadian lucu, ternyata ojek yang aku naiki salah
jalan. Tadinya aku sempat kesal namun setelah ia berbicara untuk menanyakan
jalan yang benar, ia menggunakan logat bahasa jawa yang tak ku mengerti. Tanpa
sengaja aku tertawa kecil. Namun aku nalar saja maksudnya adalah menanyakan
jalan yang benar. Kejadian tersebut cukup membuat ku geli disaat terik matahari
yang kian menusuk tubuhku.
Sesampainya
dirumah kesialan kembali menerpaku. Ternyata rumahku masih terkunci, tak
seorangpun yang berada didalam rumah dan kebetulan saat itu aku tidak membawa
kunci cadangan. Kembali aku merasa sangat kesal saat itu. Akhirnya aku menunggu
untuk beberapa menit sampai orang tua ku kembali. 10 menit pertama telah
berlalu, aku masih duduk di kursi teras depan rumahku. 10 menit berikutnya pun
telah berjalan tanpa kusadari, lagi-lagi tak kujumpai orang rua ku kembali.
Setelah
hamper 40 menit aku menunggu dengan rasa bosan. Terbesit sekilas dalam
pikiranku untuk menghubungi orang tua ku. Akhirnya aku menghubungi orang tua
ku. Aku heran mengapa hal ini tak terpikirkan olehku sejak tadi, mungkin karena
terlalu emosi sehingga hal sekecil itu tak lagi terpikirkanolehku.
Karangan
Ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan
atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh
hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M.
1995:11 Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
• Memberikan penjelasan
• Memberikan komentar atau penilaian
• Memberikan saran
• Menyampaikan sanggahan
• Membuktikan hipotesa
Karangan
Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat
berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga
karangan non ilmiah memiliki ciri khas tersendiri. Lalu bagaimana membedakan
satu sama lainnya, di dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan
antara semua jenis karangan tersebut.
Ciri-Ciri
Karangan ilmiah
1. Struktur Sajian Struktur sajian karya
ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian
inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke
bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin
disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup
merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak
lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi Komponen karya
ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis Sikap penulis dalam karya
ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa Bahasa yang digunakan
dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau
istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sifat
karya ilmiah formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional mempunyai satu
arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis disusun berdasarkan urutan yang
konsisten.
3. Efektif satu kebulatan pikiran, ada
penekanan dan pengembagan.
4. efisien hanya mempergunakan kata atau
kalimat yang penting dan mudah dipahami
Jenis-jenis
karya ilmiah
Karya
ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang
menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang
bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses
berpikir deduktif atau induktif
2. Kertas kerja seperti halnya makalah,
adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih
mendalam daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang
diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga
diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja,
dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang
spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang
sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan
pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data
dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini
berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Karangan Semi Ilmiah
Karangan
Semi Ilmiah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan
dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode
ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud
dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih
banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan
cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.
Sifat
Karangan Semi Ilmiah
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subjektif
3. Gaya bahasa formal, sederhana, dan
popular
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian fakta dibarengi dengan
sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir
8. Bersifat persuatif
Bentuk-bentuk
karangan semi ilmiah
Bentuk-bentuk
:
1.
Artikel
Karangan
faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan
(melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan
fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
2.
Editorial
artikel
dalam surat kabar atau majalah yangg mengungkapkan pendirian editor atau
pimpinan surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah.
3.
Feature
Feature
adalah cerita khas kreatif yang berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu
situasi, keadaan, atau aspek kehidupan, dengan tujuan untuk memberi informasi
dan sekaligus menghibur khalayak media massa.
Karangan Non Ilmiah
Karya
non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal). Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
1. ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. fakta yang disimpulkan subyektif
3. gaya bahasa konotatif dan populer
4. tidak membuat hipotesis
5. penyajian dibarengi dengan sejarah
6. bersifat imajinatif
7. situasi didramatisir
8. bersifat persuasif
9. tanpa dukungan bukti
Bentuk-bentuk
Karya Non Ilmiah
1. Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif
fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang
memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas
2. Dongeng : suatu kisah yang diangkat dari
pemikiran fiktif dari kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan
pesan moral yang mengandung makna hidup
3. Novel : Bentuk sastra yang paling popular
didunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsur intrinsik dan
ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.
4. Drama : suatu aksi atau perbuatan. Adalah
suatu bentuk karya yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor
Contoh
Artilkel Ilmiah tentang Kesehatan
BAHAYA
FORMALIN
Formalin
adalah salah satu zat berbahaya apabila digabungkan dengan makanan yang
kemudian menjadi konsumsi manusia. Formalin sejatinya digunakan sebagai
pengawet mayat dimana manusia akan mengalami gangguan kesehatan berjangka
panjang apabila mengkonsumsi makanan yang sudah dicampuri formalin.
Dalam
beberapa tahun terakhir ini banyak ditemukan berbagai jenis makanan yang
dicampuri formalin. Ini adalah sebuah fenomena yang sangat merugikan masyrakat,
parahnya lagi masyarakat awam sulit untuk mengenali bentuk-bentuk makanan yang
sudah dicampuri bahan pengawet formalin.
Berdasarkan
hasil pengujian laboratorium Bioteknologi dan Pemanfaatan Limbah Pertanian,
beberapa sampel mie ternyata menunjukkan kandungan formalin. Sampel mie diambil
dari beberapa wilayah di daerah istimewa, Yogyakarta, yakni mie pentil, mie
kuning, dan mie mentah yang digunakan untuk membuat mie ayam. Faktanya, masih
ditemukan kandungan formalin pada mie-mie
tersebut.
Ciri-ciri
mie segar atau mie basah yang mengandung formalin:
1. Jika dipegang, mie terasa liat atau
sangat kenyal.
2. Mie yang sudah mengandung formalin
biasanya akan memunculkan aroma seperti obat-obatan meskipun sudah dicuci
dengan air secara bersih.
3. Tekstur mie terasa seperti karet karena
terlalu kenyal
4. Mie dapat bertahan lebih dari ukuran
normal daya tahan mie yang tanpa dicampuri formalin.
Masyarakat
harus bisa membedakan mana mie yang mengandung formalin, dan mana mie yang
bebas dari kandungan formalin.
Ciri-ciri
mie yang tidak mengandung formalin:
1. Jika dipegang, tekstur mie terasa
lembut.
2. Murni beraroma tepung terigu dan agak
berbau anyir telur.
3. Mie akan mudah putus karena tidak
terlalu kenyal atau liat.
4. Ketika direbus, airnya sedikit
kelihatan keruh karena adanya tepung terigu dan telur yang ikut larut
5. didalamnya.
6. Mie tidak tahan lama saat disimpan
7. Mie akan mudah berjamur, terlebih lagi
jika menggunakan telur.
8. Rasanya empuk dan teksturnya lembut.
Pemakaian
formalin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia untuk jangka panjang.
Masyarakat harus dapat menghindari makanan apapun yang sudah dicampuri formalin
dengan senantiasa bersikap waspada, terutama pada jenis-jenis makanan yang
rentang dicampuri formalin, seperti mie.
SUMBER:
http://www.exnim.com/2015/11/contoh-artikel-ilmiah-tentang-kesehatan.html#ixzz46bYD8IsJ
https://stamalia.wordpress.com/2013/12/01/perbedaan-penulisan-ilmiah-semia-ilmiah-non-ilmiah/
http://www.cara-wanita.com/2013/09/defenisi-dan-contoh-paragraf-narasi.html
http://indonesiawinx.blogspot.co.id/p/karangan-narasi-deskripsi-eksposisi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://milanisti7boys.blogspot.co.id/p/paragraf-narasideskripsieksposisiargume.html
https://rockywinata.wordpress.com/2013/05/12/contoh-karangan-lengkap-deskripsi-narasi-eksposisi-argumentasi-dan-persuasi-paling-bagus-menarik-terbaru/
0 komentar:
Posting Komentar