Jumat, 22 April 2016

Tugas 3.1 Jenis-Jenis Karangan (Bahasa Indonesia 2)

Jenis – Jenis Karangan


Karangan deskripsi

Karangan deskripsi adalah suatu tulisan atau karangan yang menggambarkan atau memaparkan suatu objek, lokasi, keadaan atau benda dengan kata-kata. Biasanya apa yang kita gambarkan dalam karangan kita merupakan hasil pengamatan panca indra kita.

Jenis Karangan Deskripsi
Secara garis besar ada 2 macam bentuk karangan deskripsi:

1. Deskripsi Ekspositori
Merupakannkarangan yang sangat logis, biasanya merupakan daftar rincian atau hal yang penting-penting saja yang disusun menurut sistem dan urutan-urutan logis objek yang diamati.

2. Deskripsi Impresionatis
Merupakan karangan yang menggambarkan impresi penulisnya, atau untuk menetralisir pembacanya. Deskripsi impresionistis ini lebih menekankan impresi atau kesan penulisnya ketika melakukan observasi atau ketika melakukan impresi tersebut.

Ciri-Ciri Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
menggambarkan atau melukiskan sesuatu,
penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera,
membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.

Contoh deskripsi berupa fakta:
Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenisflora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.

Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.




Karangan Eksposisi

Pengertian Karangan Eksposisi dan Contoh Karangan Eksposisi Tentang Kesehatan - Karangan eksposisi adalah sebuah tulisan yang terdiri dari paragraf-paragraf eksposisi yang bertujuan untuk memaparkan, memberi keterangan, atau memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada para pembacanya dengan gaya penulisan yang akurat dan padat.

Karakteristik karangan Eksposisi:
1. Menjelaskan suatu informasi sejelas-jelasnya agar pembaca mengetahuinya
2. Membahas suatu topik yang benar-benar terjadi (data faktual)
3. Bersifat netral dan tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak pembacanya
4. Menyajiakan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
5. Menyatakan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu

Langkah-langkah menulis karangan eksposisi:
1. Menentukan tema
2. Memilih data-data pendukung yang sesuai dengan tema
3. Membuat kerangka karangan
4. Mengembangkan kerangka menjadi suatu karanagn yang utuh

Dalam membuat karangan eksposisi, penulis harus mengetahui perincian tentang suatu topik yang ingin dibahas, kemudian membagi perincian tersebut berdasarkan urutan kronologisnya. Urutan kronologis dalam membuat karangan eksposisi adalah penjelasan tentang proses terjadinya atau permasalahan yang mucul pada topik, urutan fungsional, analisis sebab-akaibat, dan analisis perbandingan.

Contoh Karangan Eksposisi
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut ? Bagaimana cara mengatasinya ? Rasa Takut adalah rasa dimana seseorang merasa bahwa dirinya sedang mengalami situasi atau suasana yang menghilangkan rasa percaya diri mereka akan sesuatu. Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut.

Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu. Dengan memperiapkan diri saat menghadapi situasi atau suasana tertentu Anda akan merasa siap bahkan merasa bahwa Anda telah melewati situasi dan suasana tersebut.

Kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut. Anda harus mempelajari baik-baik situasi apa yang sedang Anda hadapi baik ditempat sepi maupun dikeramaian. Karena Anda akan merasa siap dengan segala suasana dan situasi yang telah Anda pelajari.

Ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri.kepercaya dirian merupakan kunci utama anda dalam mengatasi rasa takut. Dengan percaya diri Anda merasa bahwa Anda mampu melewati situasi dan suasana yang akan Anda lalui tanpa terhalang oleh rasa takut.

Keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda. Keyakinan Anda dalam mengadapi rasa takut harus dipertebal agar Anda mapu dan yakin bahwa rasa takut iu akan hilangdengan kepercayaan diri yang kuat dan keyakinan yang tinggi

Kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar sungguh-sungguh. Anda juga haarus memiliki keahlian dan kecakaapan dalam suatu bidang, agar rasa percaya diri anda kuat dan menghilangkan rasa takut yang melanda Anda



Karangan Persuasi

Suatu paragraf yang isinya berupa ajakan atau membujuk pemabacanya agar melakukan atau mengikuti apa yang penulis ungkapkan di dalam paragraf disebut dengan paragraf persuasi. Paragraf ini dibuat dengan berdasarkan pemahaman atau asumsi bahwa setiap pandangan atau pendirian umat manusia bisa berubah-ubah.

Tujuan paragraf ini adalah untuk membujuk atau mempengaruhi pembacanya agar mempercayai dan melakukan apa yang penulis sampaikan di dalam paragraf. Untuk mencapai tujuan ini, paragraf persuasi harus disertai dengan bukti dan data-data pendukung yang kuat. Di dalam paragraf persuasi banyak ditemukan kata-kata yang bersifat mengajak seperti “ayo”, “mari”, dan “lakukanlah”. Paragraf ini banyak ditemukan di dalam iklan, himbaun atau propaganda di media masa.

Ciri-ciri paragraf persuasi
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf persuasi memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut ini:

1. Dikarenakan tujuan utamanya untuk mempengaruhi pembaca, paragraf persuasi memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta.
2. Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis.
2. Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari, lakukanlah, dan lain-lain.
3. Paragraf persuasi  biasanya menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis dan pembaca tercapai.

Paragraf persuasi banyak dipakai oleh media, produsen-produsen produk tertentu atau keperluan politik karena paragraf persuasi merupakan cara yang paling efektif untuk mempengaruhi pembacanya.


Contoh paragraf persuasi:
Menggunakan pupuk berbahan dasar kimia memang bisa mempercepat pertumbuhan tanaman dan dapat meningkatkan hasil panen. Namun, pupuk kimia memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya karena pupuk ini bisa mencemari lingkungan. Bahkan, pupuk ini juga bisa membuat buah-buahan yang dihasilkan terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang berbahaya buat tubuh manusia. Oleh karena itu, tinggalkanlah pupuk kimia dan beralihlah ke pupuk kompos karena selain harganya yang murah, pupuk kompos juga aman dan tidak menimbulkan efek negatif bagi buah yang dihasilkan.



Pengertian Karangan Argumentasi

Pengertian dan 3 Contoh Karangan Argumentasi Singkat - Berdasarkan tujuannya suatu tulisan dapat dibagi menjadi karangan argumentasi, deskrispsi, narasi, eksposisi, dan persuasi. Pada kesempatan marilah kita bahas tentang karangan argumentasi lebih jauh.
Karangan argumentasi adalah salah satu bentuk tulisan yang isinya berupa pendapat-pendapat penulis mengenai suatu hal dengan mengemukakan pendapat berupa alasan, contoh dan bukti yang kuat. Karangan ini bertujuan untuk menyakinkan atau mempengaruhi pembaca untuk dapat memiliki pandangan yang sama dengan penulis.

Ciri-Ciri Karangan Argumentasi
Paragraf argumentasi memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Paragraf ini berusaha menyakinkan pembaca agar percaya dengan pendapat penulis
2. Paragraf ini disertai dengan pembuktian berupa data, fakta, grafik, table, dan lain-lain.
3. Paragraf ini meghindari keterlibatan emosi dan subjektivitas dalam mengemukakan pendapanya.
4. Paragraf ini menggunakan logika dan penalaran sebagai landasan berfikirnya.

Di dalam karangan argumentasi, ada 3 bagian utama yang harus ada, yaitu:
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan bagian awal di mana penulis akan memperkenalkan topik yang kan dibahasnya.
2. Tubuh argument
Pada bagian ini berisi argument atau pandangan-pandangan penulis mengenai topik yang seadang dibahas.
3. Kesimpulan
Bagian kesimpulan merupakan inti atau ringkasan seluruh pendapat pengarang akan suatu topik yang sedang di bahas.

Contoh Karangan Argumentasi:
Commuter Line atau KRL adalah salah satu alat transportasi yang banyak digunakan oleh  masyarakat Indonesia khususnya di daerah Jabodetabek. Banyak penumpang yang protes karena kereta datang terlambat atau terjadinya delay di beberapa stasiun. Hal ini menyebabkan menumpuknya penumpang di stasiun dan banyak orang yang terlambat masuk kerja. Petugas kereta api mengatakan bahwa penyebab terjadinya keterlambatan kereta dan delay karena terjadinya kerusakan kereta, adanya antrian kereta, gangguan sinyal masuk stasiun, dll. Harusnya pihak PT KAI memperbaiki kualitas dari Commuter Line agar tidak terjadi masalah seperti ini. Kalau sistem kereta api terus mengalami gangguan, penumpang akan terus merasa dirugikan. Awalnya ingin cepat sampai tempat kerja, malah terlambat datang.


Karangan Narasi

Suatu karangan yang menyajikan sebuah cerita berupa serangkaian peristiwa yang disusun dengan urutan waktu atau kronologis adalah karangan narasi. Karangan ini sendiri bertujuan untuk menghibur para pembacanya melalui cerita atau kisah-kisah baik berupa cerita fiksi maupun non-fiksi yang disampaikan oleh penulis. Karangan narasi banyak ditemukan pada novel, roman, cerpen, biografi, dan otobiografi.

Ciri-Ciri Karangan Narasi
Sebuah karangan dapat dikatakan sebagai karangan narasi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Isi karangan narasi berupa sebuah cerita, atau peristiwa tertentu.
2. Cerita atau peristiwa yang disampaikan memiliki urutan waktu yang jelas dari tahap awal hingga akhir.
3. Menampilkan suatu peristiwa atau konflik di dalam cerita.
4. Memiliki unsur-unsur berupa latar, setting, tema, karakter, dan lain-lain.

Contoh Karangan Narasi
Kesialanku

Tepat pukul 11.00 WIB pekan lalu, aku barupulang dari kuliah. Seperti biasanya aku pulang kerumah naik ojek yang beraa didepan kampusku. Kebetulan saat itu matahari sangat terik-teriknya sehingga hawa panas menyelimuti tubuhku dan lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantuiku, membuat suasana saat itu tak mengenakkan untukku.

Diperjalanan menuju kerumah terselip kejadian lucu, ternyata ojek yang aku naiki salah jalan. Tadinya aku sempat kesal namun setelah ia berbicara untuk menanyakan jalan yang benar, ia menggunakan logat bahasa jawa yang tak ku mengerti. Tanpa sengaja aku tertawa kecil. Namun aku nalar saja maksudnya adalah menanyakan jalan yang benar. Kejadian tersebut cukup membuat ku geli disaat terik matahari yang kian menusuk tubuhku.

Sesampainya dirumah kesialan kembali menerpaku. Ternyata rumahku masih terkunci, tak seorangpun yang berada didalam rumah dan kebetulan saat itu aku tidak membawa kunci cadangan. Kembali aku merasa sangat kesal saat itu. Akhirnya aku menunggu untuk beberapa menit sampai orang tua ku kembali. 10 menit pertama telah berlalu, aku masih duduk di kursi teras depan rumahku. 10 menit berikutnya pun telah berjalan tanpa kusadari, lagi-lagi tak kujumpai orang rua ku kembali.

Setelah hamper 40 menit aku menunggu dengan rasa bosan. Terbesit sekilas dalam pikiranku untuk menghubungi orang tua ku. Akhirnya aku menghubungi orang tua ku. Aku heran mengapa hal ini tak terpikirkan olehku sejak tadi, mungkin karena terlalu emosi sehingga hal sekecil itu tak lagi terpikirkanolehku.



Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11 Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
•         Memberikan penjelasan
•         Memberikan komentar atau penilaian
•         Memberikan saran
•         Menyampaikan sanggahan
•         Membuktikan hipotesa

Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khas tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.

Ciri-Ciri Karangan ilmiah
1.      Struktur Sajian Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

2.      Komponen dan Substansi Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3.      Sikap Penulis Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4.      Penggunaan Bahasa Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Sifat karya ilmiah formal harus memenuhi syarat:
1.      lugas dan tidak emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2.      Logis disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3.      Efektif satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4.      efisien hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami

Jenis-jenis karya ilmiah
Karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1.      Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif

2.      Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.

3.      Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.

4.      Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.

5.      Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
 


Karangan Semi Ilmiah
Karangan Semi Ilmiah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.

Sifat Karangan Semi Ilmiah
1.            Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.            Fakta yang disimpulkan subjektif
3.            Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
4.            Tidak memuat hipotesis
5.            Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
6.            Bersifat imajinatif
7.            Situasi didramatisir
8.            Bersifat persuatif

Bentuk-bentuk karangan semi ilmiah
Bentuk-bentuk :
1. Artikel
Karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

2. Editorial
artikel dalam surat kabar atau majalah yangg mengungkapkan pendirian editor atau pimpinan surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah.

3. Feature
Feature adalah cerita khas kreatif yang berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu situasi, keadaan, atau aspek kehidupan, dengan tujuan untuk memberi informasi dan sekaligus menghibur khalayak media massa.


Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Ciri-ciri Karya Non Ilmiah
1.        ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.        fakta yang disimpulkan subyektif
3.        gaya bahasa konotatif dan populer
4.        tidak membuat hipotesis
5.        penyajian dibarengi dengan sejarah
6.        bersifat imajinatif
7.        situasi didramatisir
8.        bersifat persuasif
9.        tanpa dukungan bukti


Bentuk-bentuk Karya Non Ilmiah
1.      Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas
2.      Dongeng : suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dari kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup
3.      Novel : Bentuk sastra yang paling popular didunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsur intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.

4.      Drama : suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor



Contoh Artilkel Ilmiah tentang Kesehatan

BAHAYA FORMALIN

Formalin adalah salah satu zat berbahaya apabila digabungkan dengan makanan yang kemudian menjadi konsumsi manusia. Formalin sejatinya digunakan sebagai pengawet mayat dimana manusia akan mengalami gangguan kesehatan berjangka panjang apabila mengkonsumsi makanan yang sudah dicampuri formalin.

Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak ditemukan berbagai jenis makanan yang dicampuri formalin. Ini adalah sebuah fenomena yang sangat merugikan masyrakat, parahnya lagi masyarakat awam sulit untuk mengenali bentuk-bentuk makanan yang sudah dicampuri bahan pengawet formalin.

Berdasarkan hasil pengujian laboratorium Bioteknologi dan Pemanfaatan Limbah Pertanian, beberapa sampel mie ternyata menunjukkan kandungan formalin. Sampel mie diambil dari beberapa wilayah di daerah istimewa, Yogyakarta, yakni mie pentil, mie kuning, dan mie mentah yang digunakan untuk membuat mie ayam. Faktanya, masih ditemukan kandungan formalin pada mie-mie
tersebut.

Ciri-ciri mie segar atau mie basah yang mengandung formalin:
1.         Jika dipegang, mie terasa liat atau sangat kenyal.
2.         Mie yang sudah mengandung formalin biasanya akan memunculkan aroma seperti obat-obatan meskipun sudah dicuci dengan air secara bersih.
3.         Tekstur mie terasa seperti karet karena terlalu kenyal
4.         Mie dapat bertahan lebih dari ukuran normal daya tahan mie yang tanpa dicampuri formalin.

Masyarakat harus bisa membedakan mana mie yang mengandung formalin, dan mana mie yang bebas dari kandungan formalin.

Ciri-ciri mie yang tidak mengandung formalin:
1.         Jika dipegang, tekstur mie terasa lembut.
2.         Murni beraroma tepung terigu dan agak berbau anyir telur.
3.         Mie akan mudah putus karena tidak terlalu kenyal atau liat.
4.         Ketika direbus, airnya sedikit kelihatan keruh karena adanya tepung terigu dan telur yang ikut larut
5.         didalamnya.
6.         Mie tidak tahan lama saat disimpan
7.         Mie akan mudah berjamur, terlebih lagi jika menggunakan telur.
8.         Rasanya empuk dan teksturnya lembut.

Pemakaian formalin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia untuk jangka panjang. Masyarakat harus dapat menghindari makanan apapun yang sudah dicampuri formalin dengan senantiasa bersikap waspada, terutama pada jenis-jenis makanan yang rentang dicampuri formalin, seperti mie.

SUMBER:
http://www.exnim.com/2015/11/contoh-artikel-ilmiah-tentang-kesehatan.html#ixzz46bYD8IsJ
https://stamalia.wordpress.com/2013/12/01/perbedaan-penulisan-ilmiah-semia-ilmiah-non-ilmiah/
http://www.cara-wanita.com/2013/09/defenisi-dan-contoh-paragraf-narasi.html
http://indonesiawinx.blogspot.co.id/p/karangan-narasi-deskripsi-eksposisi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://milanisti7boys.blogspot.co.id/p/paragraf-narasideskripsieksposisiargume.html

https://rockywinata.wordpress.com/2013/05/12/contoh-karangan-lengkap-deskripsi-narasi-eksposisi-argumentasi-dan-persuasi-paling-bagus-menarik-terbaru/

0 komentar:

Posting Komentar