MANUSIA dan HARAPAN
Seluruh manusia yang bernafas pasti mempunyai harapan.
Harapan tersebut tergantung pada pengalaman, pengetahuan, lingkungan
hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan
tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Agar harapan terwujud,
perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Harapan menyangkut dengan masa depan.
Meskipun setiap manusia sudah ditentukan garis hidupnya, tetapi setiap manusia
harus memiliki harapan agar hidupnya lebih baik lagi. Harapan dapat terjadi
atas dasar dorongan kebutuhan hidup, dorongan kodrat, kelangsungan hidup,
keamanan, hgak dan kewajiban, status sosial, serta perwujudan cita-cita.
Harapan juga di dorong oleh adanya Kepercayaan.
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
- Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
- Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
- Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
- Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
Sebagai contoh, bangsa Indonesia
sedang mengalami dilema dalam pemilihan Calon Presiden serta Calon Wakil
Presiden. Tentunya bangsa Indonesia sangat berharap di antara kedua capres dan
cawapres jika terpilih dapat membawa Negara Indonesia menjadi lebih baik.
Bukan hanya itu saja, masyarakat sangat berharap adanya pemerintahan yang
memberi bukti bukan janji, pemerintahan yang bersih dan jujur, pemerintahan
yang dapat mendengarkan aspirasi rakyat, pemerintahan yang memperhatikan rakyat
kecil bukan kalangan elit, pemerintahan yang tegas tetapi tidak harus keras,
pemerinahan yang dapat mengurangi kesenjangan antara yang kaya dengan yang
miskin. Hal-hal inilah yang harus di perhatikan oleh pemimpin bangsa. Ratusan
juta jiwa masyarakat Indonesia sangat berharap dan bergantung pada
pemimpin yang dapat mengemban amanah serta menjalankan tugasnya dengan ikhlas.
Tetapi itu semua tergantung pada pilihan masyarakat Indonesia. Kita harus
mencoblos capres dan cawapres pada tanggal 9 Juli 2014 untuk menentukan nasib
bangsa Indonesia. Yang menentukan adalah diri kita sendiri bukan orang lain.